Senin, 13 Oktober 2008

Astaga, Bantuan Mahyani Dijual

Senin, 13 oktober 2008

mahyani milik koyo tui meskipun belum rampung, dengan terpaksa sudah dihuni keluarganya. (roy tilameogorontalo post)
warga diminta membeli bantuan pemerintah

limboto - sungguh ironi, bantuan bahan bangunan diperuntukan bagi warga miskin yang tertimpa bencana alam, namun belakangan bantuan tersebut tidak tersalurkan kepada yang berhak menerimanya, melainkan hanya dijual kepada pemerima bantuan yang bersangkutan.

seperti halnya yang dialami koyo tui (78) pria parobaya warga desa pilobuhuta kecamatan batudaa yang rumahnya rata tanah akibat tertimpa pohon kelapa beberapa waktu silam, mendapat bantuan dari pemerintah kabupaten (pemkab) gorontalo, namun tidak seutuhnya bantuan tersebut disalurkan oleh aparat pemerintah kecamatan dan pemerintah desa setempat. pasalnya, sisa bantuan bencana alam berupa bahan bangunan rumah layak huni (mahyani) yang seharusnya diberikan secara cuma-cuma kepada warga penerima bantuan, bisa diambil oleh warga yang bersangkutan dengan persyaratan harus diuangkan.

bino nyunyu (69) ditemui dipondoknya sabtu (1110) mengungkapkan, sebagai warga miskin, merasa kecewa dengan ulah aparat kecamatan dan kepala desa yang memberikan bantuan dari pemkab gorontalo hanya setengah-setengah. “sebenarnya bantuan bahan bangunan yang diberikan oleh pemkab itu berupa semen sejumlah 30 sak, atap seng 30 lembar, triplex 15 lembar dan cat tembok 2 kaleng,” urai istri koyo tui dan mengatakan, namun setibanya bantuan bahan bangunan itu kerumah saman umar salah seorang aparat kecamatan batudaa, tidak keseluruhan yang disalurkan oleh saman, melainkan hanya semen sejumlah 26 sak, atap seng 30 lembar, triplex 13 lembar.

sedangkan sisanya lagi berupa semen 4 sak triplex 12 lembar dan cat 2 kaleng hingga kini masih disimpan dirumah saman. “sisa bantuan mahyani itu akan diberikan saman dan kepala desa jika sudah memberikan uang sejumlah rp 1 juta lagi kepada mereka,” ungkap bino dengan nada kesal sembari mengakui, sebelumnya dirinya telah dimintai uang rp 2 juta oleh saman, dalam hal ini sebagai persyaratan untuk mengambil bantuan tersebut. “padahal saya papi saman so minta akan uang rp 2 juta dengan perjanjian tinggal terima kunci rumah, dalam artian tinggal tau bersih, tapi sampai sekarang pekerjaan rumah mahyani itu belum rampung, bahkan uang 2 juta yang diberikan kepada saman, hanya membuat kedua pasutri tua rentah itu dililit hutang.

betapa tidak, uang tersebut hanya dipinjam dari orang lain, demi untuk memenuhi permintaan para aparat pemerintah yang dengan sengaja hanya menyengsarakan rakyatnya. “kami sudah pasrah menerima apa adanya bantuan itu meskipun dengan rasa kecewa yang mendalam, namun terlepas dari itu semua, kami berharap agar hal ini bisa mendapat perhatian dari bupati gorontalo sebagai pemimpin daerah kami,” tutupnya. gpinfo

Tidak ada komentar: